Simulasi Sistem Refrigerasi Berdaya Rendah Menggunakan Turbin Dua Fasa dan Optimisasi Refrigeran

Abstract

Aplikasi teknologi pendingin pada pengawetan makanan, memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan metodelainnya, seperti pengeringan atau pengasinan. Pengawetan sayuran dan buah-buahan organik bisa dilakukan denganpendinginan. Jawa Barat pada umumnya, dan Bandung Raya secara khusus adalah adalah salah satu penghasilpangan yang penting di Indonesia. Dengan demikian sudah selayaknya Politeknik Negeri Bandung mendukunginfrastruktur ketahanan pangan berwawasan lingkungan diperlukan Teknologi Pendingin dengan daya rendah yangramah lingkungan. Di sisi yang lain, berbagai industri, seperti industri proses, elektronika, serta bangunan gedungpengkondisian ruangan juga menggunakan pendingin atau secara masif. Untuk penggunaan pada bangunan gedungmisalnya, pada umumnya konsumsi energi listrik untuk pengkondisian ruangan sekitar 60 dari konsumsi listrik. Mesinrefrigerasi kompresi uap, saat ini masih menjadi pilihan utama untuk tujuan-tujuan tersebut. Penggunaan refrigeranhidrokarbon dapat menghasilkan COP yang tinggi. Untuk lebih meningkatkan COP, proses penurunan tekanan dalammesin refrigerasi kempresi uap bisa diekstraksi untuk mengasilkan daya berguna. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan prototipe mesin refrigerasi berdaya rendah dengan memilih refrigeran yang tepat dan melakukanperolehan kembali (recovery) daya kompresor. Perolehan daya kembali dilakukan dengan mengganti katup ekspansidengan turbin dua fasa. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Aspen 11, sedangkan sifat-sifatrefrigeran dipeoleh menggunakan perangkat lunak Refprop. Dari perhitungan yang dilakukan terhadap beberaparefrigeran, yaitu: HC 12, Propan, R 134a, dan R 22 diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan turbin dua fasaakan meningkatkan COP sekitar 25% - 38%. COP tertinggi diperoleh dengan menggunakan refrgeran HC 12, sebesar3,75.