Pengaruh Pengendalian Temperatur Fermentasi Pada Biometanasi Eceng Gondok

  • Purwinda Iriani Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung
  • Eza Anansa Storia Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung
Keywords: Biometanasi, , eceng gondok, temperatur fermentasi, metan

Abstract

Pengembangan teknik pembuatan biogas dengan kombinasi bahan baku biomassa dan kotoran sapi masih terus dilakukan.Eceng gondok sebagai salah satu biomassa yang tumbuh secara liar di perairan terbuka, mulai dimanfaatkan sebagai bahanbaku pembuatan biogas. Pada penelitian ini digunakan pra-perlakuan (pre-treatment) secara kimiawi pada bahan baku ecenggondok yang selanjutnya dilakukan tahap biometanasi dengan menambahkan kotoran sapi dengan perbandingan 3:1. Pengujianproses biometanasi dikendalikan di temperatur 30oC dan 350C. Sebagai pembanding, digunakan kontrol yaitu biometanasieceng gondok yang temperaturnya menggunakan temperatur lingkungan sekitar (tidak dikendalikan). Kondisi pH awal bahanbiometanasi adalah 7 dan difermentasi selama 27 hari. Hasil yang diperolah dari pengamatan pada variabel temperatur adalahtotal volume biogas tertinggi ada pada temperatur 35 oC sebanyak 41.370 mL, sedangkan pada temperatur 30 oC sebanyak20.740 mL dan temperatur lingkungan (kontrol) ebanyak 35.680 mL. Kandungan gas metan terbesar pada temperatur 35oCsebesar 78,82%, sedangkan pada temperatur 30 oC dan kontrol berturut-turut adalah 71,85% dan 41,37%. Potensi energi yangdidapat pada digester kontrol, 30 oC dan 35 oC berturut-turut adalah 114,60 kJ, 149,46 kJ dan 229,54 kJ, dengan pembentukangas metan di setiap perlakuan terjadi setelah hari ke-18 fermentasi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2013-11-20