Observasi Pola Aliran Dua Fase Air-udara Berlawanan Arah pada Pipa Kompleks

  • Apip Badarudin Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung, Bandung Program Studi S3, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Indarto Indarto Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Deendarlianto Deendarlianto Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Hermawan Hermawan Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Aji Saka Program Studi S2, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • M. Fikri Haykal Syarif Program Studi S1, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
  • Aditya Wicaksono Program Studi S1, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Keywords: Counter-current flow, Hot-leg, Stratified flow, Wavy flow, Slug flow

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan studi pola aliran di dalam pipa kompleks yang merupakan simulasi pipa hot-leg pada reaktor nuklir. Pengamatan pola aliran pada pipa hot-leg ini dilakukan di daerah Stable Counter-current Flow dan Partial Delivery yang meliputi kondisi onset of flooding sampai zero-liquid penetration yang dikenal sebagai kondisi counter-current flow limitation (CCFL). Pengamatan dilakukan dengan merekam menggunakan kamera video berkecepatan tinggi dan memutar pada kecepatan rendah agar dapat dilakukan klasifikasi dan identifikasi aliran. Pada penelitian ini terlihat bahwa pasangan JL dan JG tertentu memberikan kondisi pola aliran yang disimpulkan bahwa untuk kecepatan superficial udara yang kecil (JG < 0.99 m/s), baik pada pipa horizontal, pipa belokan dan pipa miring akan terjadi pola stratified flow. Dengan menambah kecepatan superficial udara maka akan terbentuk pola wavy flow. Untuk kecepatan superficial udara yang besar (JG > 2.64 m/s), baik pada pipa horizontal, pipa belokan dan pipa miring akan terjadi pola slug flow. Bila kecepatan superficial cairan diperbesar, maka pola wavy flow dan slug flow semakin mudah terjadi. Geometri pipa hot-leg pada penelitian ini mempunyai L/D yang lebih besar daripada geometri dalam eksperimen Minami [5] sehingga lebih mudah terbentuk wavy flow dan slug flow.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-11-12