Pemurnian Gliserin dari Produk Samping Pembuatan Biodiesel

  • H.N. Chamidy Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung
Keywords: bioenergi, metanol, etanol, esterifikasi, biodiesel, gliserin

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu bioenergi (energi hayati) yang saat ini banyak dikembangkan oleh para peneliti. Minyak yang diesterifikasi dengan metanol/etanol akan menghasilkan biodiesel serta produk samping berupa gliserin yang bercampur dengan metanol/etanol yang tidak terkonversi, katalis dan air. Kadar gliserin kotor pada produk samping tersebut dapat mencapai 10% dari total produk dan dianggap tidak bernilai guna. Penanganan yang salah seperti misalnya pembakaran pada suhu rendah (280OC) akan membuat gliserin berubah menjadi acreloin yaitu senyawa yang bersifat plastik dan dapat mengiritasi paruparu apabila terhirup. Sedangkan jika pada kemurnian tinggi akan memiliki banyak manfaat. Tujuan utama penelitian ini adalah mendapatkan gliserin dari produk samping pembuatan biodiesel dengan kemurnian grade sabun. Pemurnian dilakukan dengan dua tahapan proses, yaitu tahap penetralan dengan menggunakan asam klorida dan tahap pemisahan melalui proses distilasi. Variasi yang dilakukan pada tahap penetralan adalah penambahan asam klorida pada rentang 4-7% terhadap 500 ml bahan baku. Tahap pemisahan dilakukan variasi suhu proses distilasi pada 75OC, 100OC, 110OC, 120OC. Kondisi optimum pada tahap penetralan diperoleh saat penambahan 7% asam klorida terhadap 500 ml bahan baku. Sedangkan kondisi operasi optimum dicapai pada suhu distilasi 110OC. Kadar gliserin 71,34% diperoleh pada kedua kondisi optimumnya dengan spesifikasi massa jenis 1,2596 gr/ml; viskositas 170 cP; pH 5,16; serta indeks bias 1,45566. Spesifikasi perolehan gliserin ini sesuai dengan grade sabun. Produk gliserin yang diperoleh berwarna kuning kecoklatan dengan persen perolehan sebesar 28,32%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2012-07-11