Rancang Bangun Insinerator Limbah Medis Berteknologi Plasma sebagai Filter Udara Hasil Pembakaran Limbah Medis

  • Sutan Nur Achmad Jurusan Fisika,Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
  • Ragil Adi Nugroho Jurusan Fisika,Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
  • Ifadatul Mardliyah Jurusan Fisika,Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
  • Nurrizqi Oktavia Jurusan Fisika,Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang
Keywords: Filter udara, insinerator, limbah medis, pembangkit tegangan tinggi DC, plasma

Abstract

Limbah medis merupakan limbah yang berasal dari aktivitas medis rumah sakit, klinik, atau unit pelayanan kesehatan berupa limbah benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, dan limbah plastik yang dapat menimbulkan gangguan kesehataan bagi masyarakat. Limbah medis seringkali dimusnahkan dalam insinerator yaitu mesin yang digunakan untuk membakar sampah yang melibatkan temperatur tinggi. Namun, pembakaran limbah medis menggunakan insinerator masih menyisakan polusi udara termasuk virus dan bakteri. Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah penambahan reaktor plasma karena kemampuannya dalam mereduksi polutan yang ada di udara. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai pembuatan insinerator berteknologi plasma dengan tujuan menciptakan sebuah insinerator yang dapat mensterilisasi kandungan polutan hasil pembakaran termasuk bakteri dan virus. Reaktor plasma diletakkan dibagian cerobong insinerator dan dihubungkan dengan pembangkit tegangan tinggi DC. Insinerator yang dibuat memiliki kotak pembakaran dengan ukuran 25 cm x 25 cm x 40 cm dan cerobong dengan diameter 8 cm, dan tinggi 90 cm. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan pada hasil uji total zat padat terlarut (TDS) dan juga terjadinya penurunan kandungan CO2 serta jumlah dari koloni bakteri. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi TDS sebesar 22.5% dengan suhu pembakaran 363 K.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-07-26