Penapisan Zat Warna Alam Golongan Anthocyanin dari Tanaman Sekitar Sebagai Indikator Asam Basa

Main Article Content

Budi Santoso
Edi Wahyu Sri Mulyono

Abstract

Ekstraksi zat warna alami dari beberapa macam bunga, antara lain bunga Tapak dara (Catharanthus roseus L.), Mawar merah (Rosa L.), Alamanda kuning (Allamanda canthartica), bunga rambat ungu (Ipomoea cairica), dan bunga saputangan (Maniltoa grandiflora) memiliki potensi untuk
digunakan sebagai indikator asam basa. Demikian pula dengan ekstrak zat warna alami dari biji beras hitam (Oryza sativa L.) daun bayam merah (Celosia argentea), kubis ungu/merah (Brassica oleracea var.) dan umbi bit merah (Beta vulgaris). Hampir keseluruhan bagian tanaman tersebut
mengandung zat warna alam yang dapat digunakan sebagai indikator alami, yakni memiliki perubahan warna yang jelas pada pH tertentu. Zat warna alam ini pada umumnya tersusun oleh senyawa antosianin. Ekstrak kubis ungu diduga mengandung kadar antosianin yang paling tinggi
dan menunjukkan perubahan warna yang paling lengkap pada semua perubahan nilai pH. Persen berat hasil ekstraksi senyawa golongan Antosianin dari kubis ungu dengan menggunakan pelarut
air adalah 0,22 % b/b sedangkan dengan HCl 0,1 N dalam metanol 0,36 % b/b. Konsentrasi total anthocyanidin dihitung berdasarkan Cyanidin 3-glucosida dengan absorptivitas molar 26,900 L mol-1 cm-1.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Santoso, B., & Sri Mulyono, E. W. (2017). Penapisan Zat Warna Alam Golongan Anthocyanin dari Tanaman Sekitar Sebagai Indikator Asam Basa. Fluida, 11(2), 1-8. https://doi.org/10.35313/fluida.v11i2.80
Section
Articles