Memahami Arsip dan Arsiparis Dalam Manajemen Kearsipan di Amerika Serikat dan Indonesia

  • Ernita Siambaton Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Jakarta, Depok 16424
Keywords: Arsip, Arsiparis, Manajemen Kearsipan, Amerika Serikat, Indonesia

Abstract

Setiap profesi sepatutnya ditunjang dengan kompetensi yang sesuai dengan bidangnya. Tidak hanya profesi eksakta seperti dokter atau apoteker yang diharuskan memiliki kompetensi dasar, beberapa profesi sosial seperti dokter, perawat, dosen, guru, bidan, penerjemah, pranata komputer, jagawana, penyuluh pertanian, widyaiswara dan lain-lain  juga sepatutnya memiliki kompetensi yang mumpuni, tak terkecuali seorang pustakawan dan arsiparis. Seseorang dengan profesinya sebagai pengelola arsip atau arsiparis seharusnya juga memiliki kompetensi dasar yang membimbing arsiparis tersebut melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik. Arsiparis di luar negeri telah memiliki standar kompetensi arsiparis yang diakui secara internasional dan memiliki 12 standar kemampuan. Semua arsiparis di Amerika juga telah memiliki sebuah asosiasi komunitas atau perkumpulan para arsiparis Amerika yang dinamakan “The SAA” atau The Society of American Archivist. Bahkan, komunitas ini telah berdiri sejak tahun 1936. Kompetensi arsiparis di Indonesia baru dikembangkan pada tahun 1990 sejak diterbitkannya Keputusan Menteri PAN Nomor:36/1990 tanggal 12 Mei 1990 tentang Angka  Kredit  bagi  Jabatan  Arsiparis. Amerika Serikat memiliki perbedaan mencolok dengan Indonesia dalam pengelolaan kearsipan, karena Arsip Nasional Amerika Serikat (National Archives and Records Administration, disingkat NARA) sudah merupakan badan independen pemerintah  Amerika Serikat sejak 1 April 1985, berdasarkan undang-undang tertanggal 19 Oktober 1984 dimana pengelola arsip bekerja secara profesional dalam melakukan pengawetan dan penyimpanan  arsip serta dokumen bersejarah agar dapat diakses masyarakat dan pejabat pemerintah AS. Arsip nasional AS juga bertugas memberi layanan kepada masyarakat yang ingin melihat arsip atau melakukan riset sejarah. Arsip nasional AS juga bertugas memberi layanan kepada masyarakat yang ingin melihat arsip atau melakukan riset sejarah. Pada umumnya, subsistem dalam sistem kearsipan mencakup tata naskah dinas (form management), pengurusan surat (correspondence management), penataan berkas (files management), tata kearsipan dinamis (records management), dan tata kearsipan statis (archives management). Kurangnya tenaga profesional di bidang kearsipan maupun terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi alasan buruknya pengelolaan arsip di hampir sebagian besar instansi pemerintah maupun swasta di Indonesia. Kondisi semacam itu diperparah dengan image yang selalu menempatkan bidang kearsipan sebagai bidang periferal diantara aktivitas-aktivitas kerja lainnya. Disinilah letak perbedaan yang mencolok dalam sistem kearsipan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-07-26