Pengaruh Perubahan Memori Terhadap Kenaikan Suhu pada Modifikasi Raspberry-pi Menjadi Minikomputer

Abstract

Penelitian ini merupakan bagian dari rancangbangun sistem kontrol PID pada putaran fan (kipas). Fungsifan menyebarkan panas ke seluruh ruang minikomputer rasberry-pi, agar suhu di bagian dalamnya relatifrendah. Panas juga diserap oleh modul pendingin heat sink, yang terkoneksi ke rasberry-pi. Set point suhusangat diperlukan untuk sistem kontrol PID pada putaran fan, agar suhu ruang minikomputer stabil. Haltersebut penting, berkaitan dengan kemampuan minikomputer untuk merespon instruksi (performa).Kestabilan suhu menjadi acuan kinerja/performa minikomputer dan berkaitan dengan penggunaanmemori. Respon minikomputer melambat (not responding) merespon instruksi saat beberapaprogram/aplikasi lainnya sedang aktif. Notifikasi not responding, komputer hank beriringan dengankenaikan suhu prosesor akibat penggunaan beban memori (MB) besar. Fokus penelitian tahap awalrancangbangun kontrol PID pada suhu ruang prosesor ini menentukan batas suhu dan memori. Metodenyadengan membuktikan bahwa penambahan beban kerja prosesor minikomputer berpengaruh terhadapsuhunya, Perubahan suhu ruang prosesor diukur, dianalisa hubungannya sesuai pertambahan penggunaanmemori. Pengukuran suhu; program raspberry-pi dibandingan dengan hasil deteksi sensor. Responprogram raspberry-pi berupa data digital tegangan input sensor (volt) dikonversi menjadi suhu (oC). Hasilpenelitian menunjukkan bertambahnya penggunaan memori berpengaruh linier terhadap kenaikan suhu.Kenaikan suhu di sekitar prosesor linier terhadap penggunaan memorinya. Rata-rata penggunaan memori(411.0 ± 93.8) MB, rata-rata suhu hasil deteksi sensor (58.2 ± 1.0) oC, program rasberry-pi (50.2 ± 1.2)oC. Penggunaan memori minikomputer raspberry-pi maksimal 665 MB, suhu maksimal 64 oC agarminikomputer tidak hank. Rekomendasi set point pada suhu (50 -64 oC) dengan perubahan memori < 98MB untuk setiap kenaikan suhu 1 oC.