IMPLEMENTASI ENERGI TERBARUKAN (EBT) BAGI SISWA/SANTRI PONPES SURYALAYA

Main Article Content

siti saodah

Pondok Pesantren (Ponpes) adalah suatu lembaga yang menghasilkan insan-insan yang dapat berkontribusi terhadap bangsa, negara dan agama.. Berkaitan dengan bidang keenergian, Ponpres dapat dijadikan basis mengubah pola fikir penggunaan energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT) sekaligus tempat pengembangan EBTPara santri memiliki posisi sangat strategis di mata masyarakat, karena pemahaman agama mereka sangat menunjang dan kata-kata mereka diikuti oleh warga. Oleh karena itu, mereka dapat dijadikan agen perubahan (agent of change) yang berpotensi merevolusi kondisi penggunaan EBT. Tantangan ini juga harus dijawab Ponpes Suryalaya. Media pembelajaran terkait energi baru terbarukan belum tersedia di Ponpes Suryalaya sehingga menjadi satu permasalahan tersendiri bagi pondok tersebut. Untuk menjembatani hal ini, dapat didukung dengan memberikan pengenalan wawasan, peningkatan skill dan penumbuhan pengetahuan serta pemahaman yang sesuai terkait dengan energi baru terbarukan (renewable energy). Kegiatan pengenalan dan pemahaman mengenai renewable energy ini bukan saja akan meningkatkan skill dan pengetahuan, tetapi juga sekaligus menjadi aktivitas strategis untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap pemanfaatan sumber energi baru terbarukan.


Melalui program pengabdian pada masyarakat (P2M) yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri Bandung, tim P2M gabungan Jurusan Teknik Konversi Energi mengusulkan kegiatan pengenalan, sosialisasi  dan implementasi renewable energy, dikhususkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kegiatan yang diusulkan ditujukan untuk meningkatkan skill, membuka wawasan yang diharapkan akan menjadi bekal dan dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi diri lulusan. Manfaat lain kegiatan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian pada energi terbarukan serta men-trigger kreativitas untuk pemanfaatannya dalam aplikasi kehidupan sehari-hari


Melalui metode sosialisasi secara teori di kelas dan praktek langsung pemberdayaan siswa SMK untuk memahami pengetahuan tentang teknologi surya dan teknik instalasi system PLTS berhasil di pahami. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman pada para siswa rata-rata sebesar 20%.