PENINGKATAN KEMAMPUAN DIGITAL MARKETING DAN KEPATUHAN PAJAK BAGI UMKM KULINER KOTA BANDUNG DI ERA PANDEMI COVID-19

Main Article Content

Dian Imanina Burhany
Politeknik Negeri Bandung
Sulistia Suwondo
Politeknik Negeri Bandung
Muhamad Umar Mai
Politeknik Negeri Bandung
Iyeh Supriatna
Politeknik Negeri Bandung
Neneng Dahtiah
Politeknik Negeri Bandung
Arry Irawan
Politeknik Negeri Bandung
Etti Ernita Sembiring
Politeknik Negeri Bandung
Arif Afriady
Politeknik Negeri Bandung

Dampak ekonomi pandemi Covid-19 terhadap UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) masih berlangsung hingga tahun 2021 ini. Banyak UMKM yang merugi hingga gulung tikar karena menurun drastisnya penjualan akibat dibatasinya pergerakan masyarakat di luar rumah. Setelah pandemi berlangsung selama satu tahun, sudah seharusnya tahun 2021 ini menjadi tonggak untuk bangkitnya kembali UMKM. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan perluasan pemasaran melalui digital marketing. Digital marketing merupakan upaya penting yang dapat dilakukan untuk membantu pemasaran produk UMKM mengingat kondisi pandemi telah memaksa masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas secara online. Pelaku UMKM juga menghadapi masalah pajak. Tingkat kepatuhan pajak pelaku UMKM masih relatif rendah yang terlihat dari rendahnya jumlah pajak yang dibayarkan dan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) yang dilaporkan. Masalah digital marketing dan kepatuhan pajak ini juga dialami oleh pelaku UMKM kuliner Kota Bandung yang tergabung dalam Koperasi WJS (Wirausaha Baru Jawa Barat Sejahtera). Oleh karena itu solusi yang diberikan adalah dengan melaksanakan program PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik digital marketing dan perpajakan bagi anggota Koperasi WJS pelaku UMKM kuliner Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan secara online. Evaluasi akhir yang dilakukan setelah pelatihan menunjukkan bahwa pengetahuan dan kemampuan peserta mengenai digital marketing dan perpajakan telah meningkat dibandingan sebelum pelatihan.