Pengaruh penambahan arang tempurung kelapa terhadap peningkatan nilai kalor dan proses pembakaran briket bio-batubara

  • Tina Mulya Gantina

Abstract

Briket bio-batubara pada penelitian ini merupakan campuran batubara dan biomassa arang tempurung kelapa. Batubara yang digunakan merupakan produksi LIK Bandung yang termasuk tipe batubara sub-bituminous dengan nilai kalor sekitar 4400-4600 kal/g, sedangkan arang tempurung kelapa diperoleh di pasaran dengan nilai kalor sekitar 5.000-6.000 kal/g dan kadar abu cukup rendah yaitu sebesar 3,6%. Briket bio-batubara yang dibuat terdiri atas dua jenis campuran, yaitu biobriket dengan campuran batubara-arang tempurung kelapa (70% : 30%) dan (80%:20%). Berdasarkan hasil uji proximate dan ultimate diperoleh bahwa kedua jenis biobriket sudah memenuhi standar Permen 047 tahun 2006 dan standar BEE India tahun 2010. Nilai kalor biobriket dengan komposisi batubara-arang tempurung kelapa, 70%:30% lebih tinggi (5.246 cal/gr) dibandingkan dengan komposisi 80%:20% (5.091 cal/gr). Sedangkan temperatur pembakaran optimum dan laju pembakaran biobriket dengan komposisi batubara-tempurung kelapa 70%:30% lebih tinggi dan lama penyalaan lebih cepat yaitu berturut-turut 795,2oC; 2,54 gr/menit dan 6,8 menit; dibandingkan biobriketĀ  dengan komposisi batubara-tempurung kelapa 80%:20% berturut-turut 756oC; 2,02gr/menit dan 8,3 menit. Dengan demikian, makin besar penambahan arang tempurung kelapa pada biobriket maka niai kalor danĀ  proses pembakaran semakin baik.

Kata kunci: arang tempurung kelapa, briket biobatubara, nilai kalor, proses pembakaran

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-11-29