PENGARUH pH PADA PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TEPUNG TAPIOKA (ONGGOK) MENJADI GULA CAIR SECARA HIDROLISIS ENZIMATIS

  • Linda Maulani Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012
  • Wulan Suci Ramdhayani Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012
  • Fitria Yulistiani Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012
  • Ayu Ratna Permanasari Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012
Keywords: Onggok, gula cair, hidrolisis enzimatis, alfa amilase, glukoamilase

Abstract

Industri tepung tapioka menghasilkan limbah padat (onggok) sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya. Salah satu upaya untuk mengurangi dan mengolah limbah padat tepung tapioka yaitu dengan cara dimanfaatkan menjadi gula cair. Kandungan pati dalam onggok yang meliputi amilosa dan amilopektin dapat dihidrolisis menggunakan enzim sehingga menghasilkan gula reduksi berupa glukosa. Proses hidrolisis onggok menjadi glukosa meliputi gelatinasi, likuifikasi, dan sakarifikasi. Konsentrasi substrat yang akan digunakan adalah 25% (b/v). pH awal substrat divariasikan pada 5,5; 6; dan 6,5. Proses gelatinasi berlangsung pada suhu 50°C. Proses likuifikasi berlangsung pada suhu 90°C selama satu jam dengan penambahan enzim α-amilase, sedangkan proses sakarifikasi berlangsung pada suhu 55°C selama dua jam dengan penambahan enzim glukoamilase. Produk dianalisis menggunakan spektrofotometer dengan reagen DNS (Asam Dinitrosalisilat) pada panjang gelombang 540 nm. Hasil terbaik diperoleh pada pH 5,5 dengan konsentrasi gula reduksi sebesar 283,654 g/l.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12