Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat dalam Proses Hidrolisis Selulosa dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) untuk Produksi Bioetanol

  • Rosa Safitri
  • Indras Dwi Anggita
  • Firda Marta Safitri
  • Anak Agung Istri Ratnadewi
Keywords: Bietanol, delignifikasi, fermentasi, hidrolisis, kulit buah naga merah, selulosa

Abstract

Kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) merupakan limbah yang mengandung karbohidrat sebanyak
6,5% dari beratnya. Kulit buah naga merah dapat digunakan sebagai sumber energi (bioetanol) karena
mengandung karbohidrat, yaitu selulosa. Proses pembuatan bioetanol dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
delignifikasi, hidrolisis dan fermentasi. Hasil delignifikasi kulit buah naga merah diuji kualitatif dengan FTIR
dan menunjukkan bahwa hasil delignifikasi berupa selulosa. Selulosa yang dihasilkan sebanyak 20%. Selulosa
dikonversi menjadi glukosa menggunakan metode hidrolisis dengan asam sulfat dan dilanjutkan produksi
bioetanol melalui fermentasi menggunakan Saccharomyces cereviciae. Parameter yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu konsentrasi asam sulfat yang digunakan selama proses hidrolisis (0,5;1,0;1,5 dan 2,0 M)
untuk menghasilkan konsentrasi glukosa yang optimum. Uji kualitatif hasil hidrolisis dengan menggunakan
analisis FTIR menunjukkan adanya glukosa dalam sampel. Sementara hasil uji kuantitatifnya menunjukkan
bahwa pada konsentrasi asam sulfat 2,0 M menghasilkan glukosa paling besar yaitu 0,05 g/mL. Etanol yang
dihasilkan dari proses fermentasi diuji kualitatif dan menunjukkan bahwa positif menghasilkan etanol yang
dapat dijadikan sebagai sumber bioetanol. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sumber
energi alternatif, sehingga dapat mengatasi adanya kelangkaan energi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12