Implementasi Algoritma Multi Factor Evaluation Process (MFEP) Untuk Pemilihan Anggota Penyidik Pada Bareskrim Polri Mujito1, Basuki Hari Prasetyo2, Castro

  • Mujito Mujito Jurusan Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan 12260
  • Basuki Hari Prasetyo Jurusan Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan 12260
  • Castro Domora Simamora Jurusan Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan 12260
Keywords: Penyidik Polri, Multi Factor Evaluation Process (MFEP)

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada salah satu kesatuan kepolisian yang bernama Badan Reserse Polri (Bareskrim Polri)
Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) adalah unsur pelaksana utama Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri) pada tingkat Markas Besar dipimpin oleh Kepala Bareskrim (Kabareskrim Polri) yang
bertanggung jawab di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Kabareskrim Polri bertugas
membantu Kapolri dalam membina dan menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana,
pengawasan dan pengendalian penyidikan, penyelenggaraan identifikasi, laboratorium forensik dalam rangka
penegakan hukum serta pengelolaan informasi kriminal nasional. Kualitas Seorang Penyidik didalam Badan
Reserse Kriminal menentukan keberhasilan mengungkap sebuah kasus, Kesalahan dalam pemilihan seorang
penyidik pada Badan Reserse Kriminal polri akan membuat kesulitan didalam mengungkap sebuah kasus dan
performa Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) menurun. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan
membuat suatu Sistem Pemilihan Anggota Penyidik Pada Badan Reserse Kriminal Polri yang memanfaatkan
Algoritma Multi Factor Evaluation Process (MFEP) yaitu pengambilan keputusan dilakukan dengan memberikan
pertimbangan subyektif dan intuitif terhadap Faktor yang dianggap penting. Pertimbangan-pertimbangan tersebut
berupa pemberian bobot (weighting system) atas multifactor yang terlibat dan dianggap penting tersebut.
Sehingga dengan adanya Sistem, Pihak Pengambil Keputusan dapat melihat Calon Penyidik Badan Reserse
Kriminal Polri yang benar-benar memiliki kemampuan dibidang penyidikan. Dari hasil Riset dapat diperoleh data
Bobot Evaluasi dari Charles adalah 7,85. bobot Evaluasi Robert adalah 7,25. bobot Evaluasi Budiman adalah
7,75. bobot Evaluasi Sudirman adalah 7,35. bobot Evaluasi Agus adalah 7,2. Kesimpulannya adaah Charles yang
terpilih menjadi Penyidik pada Bareskrim Polri

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12