PEMBUATAN BIODIESEL MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN METODE ESTERIFIKASITRANSESTERIFIKASI BERDASARKAN JUMLAH PEMAKAIAN MINYAK JELANTAH

  • Rian Efendi Jurusan Pemeliharaan Mesin, Politeknik Negeri Subang, Subang
  • Husna Aulia Nur Faiz Jurusan Pemeliharaan Mesin, Politeknik Negeri Subang, Subang
  • Enrie Risky Firdaus Jurusan Pemeliharaan Mesin, Politeknik Negeri Subang, Subang
Keywords: Biodiesel, Minyak Jelantah, Esterifikasi, Transesterifikasi

Abstract

Perkembangan teknologi dan keilmuan yang pesat, menjadikan minyak jelantah tidak hanya dikenal sebagai
limbah, tetapi menjadi sesuatu yang lebih berguna, yakni bahan bakar minyak alternatif yang dapat diperbaharui,
salah satunya biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa minyak jelantah dengan variasi jumlah
pemakaian sebelumnya yang berbeda-beda, dapat diolah kembali menjadi biodiesel menggunakan metode
esterifikasi-transesterifikasi dan mengetahui kualitas biodiesel yang dihasilkan dari minyak jelantah. Pembuatan
biodiesel ini melalui reaksi esterifikasi dengan katalis H2SO4, dan reaksi transesterifikasi dengan katalis NaOH.
Sampel adalah minyak jelantah dengan variasi jumlah pemakaian yang berbeda-beda. Minyak jelantah diperoleh
dari pedagang makanan di sekitar Kabupaten Subang. Dari hasil penelitian didapatkan data-data mengenai kualitas
kelima sampel biodiesel yang dihasilkan, yakni nilai densitas rata-rata dari kelima sampel sebesar 0.86988
kg/mm3, viskositas rata-rata sebesar 4.5440 cSt, bilangan asam rata-rata sebesar 0.372 mg-KOH/gram, kadar air
rata-rata sebesar 0.0258%, serta nilai rendemen rata-rata sebesar 83.268%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa jumlah pemakaian minyak jelantah berpengaruh pada karakteristik biodiesel yang dihasilkan, dan juga
metode esterifikasi-transesterifikasi terbukti mampu menghasilkan biodiesel yang sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI) untuk biodiesel, yang dikeluarkan oleh BSN dengan nomor SNI 7182:2015.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12