Alat Pendeteksi Status Kesehatan Berbasis Metode Sensor Fusion

  • Yehezkiel Hansel Hendratno Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds.Ciwaruga Kotak Pos 1234 Bandung 40012, Phone: +62-22-2013789
  • Noor Cholis Basjaruddin Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds.Ciwaruga Kotak Pos 1234 Bandung 40012, Phone: +62-22-2013789
  • Endang Darwati Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds.Ciwaruga Kotak Pos 1234 Bandung 40012, Phone: +62-22-2013789
Keywords: Status Kesehatan, Near Field Communication, Sensor Fusion, Klasifikasi, Kesehatan

Abstract

Pengukuran kesehatan pengemudi truk tangki dilakukan setidaknya tiga kali dalam satu hari. Jumlah pengemudi yang tidak seimbang dibanding tenaga medis menyebabkan pengukuran kerap tidak tepat. Oleh karena itu pengembangan alat ukur berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah dan pendeteksi status alkohol otomatis diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan tenaga medis yang sebelumnya dilakukan secara terpisah dan manual. Alat ukur digunakan dengan cara penguna menempelkan kartu NFC pada alat atau memasukan nama dan id pada HMI, selanjutnya memasang tensi meter dan sensor suhu kemudian berdiri ditempat yang telah disediakan maka alat ini dapat mengetahui tinggi badan, berat badan, suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah. Kadar alkohol pengguna dapat diukur dengan cara pengguna meniup sensor alkohol yang selanjutnya data tersebut ditampilkan pada HMI (Human Machine Interface) secara otomatis dan juga akan ditampilkan pada Liquid Crystal Display (LCD). HMI dapat menyimpan data hasil pengukuran berupa database pada MS. Access. Setelah pengukuran parameter tubuh selesai kemudian data tersebut diolah menggunakan metode Sensor Fusion dengan menggabungkan tinggi dan berat badan menghasilkan klasifikasi indeks massa tubuh seperti kurus sekali, kurus, normal, gemuk atau gemuk sekali. Hasil pengukuran suhu tubuh dikalsifikasikan menjadi suhu tubuh yang normal, hipotermia atau hipertermia. Hasil pengukuran detak jantung diklasifikasikan menjadi detak jantung yang baik sekali, baik, cukup atau kurang. Hasil pengukuran tekanan darah dikasifikasikan menjadi optimal, normal, normal-tinggi, hipertensi tingkat 1, hipertensi tingkat 2, hipertensi tingkat 3, hipertensi sistol. Hasil klasifikasi dari pengukuran alkohol menjadi status positif atau negatif alkohol. Setelah mendapatkan hasil klasifikasi tersebut seluruh data diklasifikasikan menjadi 3 kelompok besar status kesehatan yaitu kondisi optimal, kondisi sehat dengan keterangan kondisi kurang sehat segera hubungi dokter. Sistem pengukuran status kesehatan direaliasikan dengan mekanik yang dapat dilipat menjadi tinggi 15 cm, panjang 55cm dan lebar 55cm serta lama pengukuran 60 detik dengan tingkat akurasi pengukuran berat badan sebesar 99,8%, tinggi badan sebasar 99,7%, suhu tubuh sebesar 98,03%, detak jantung sebesar 83%, tekanan darah sebesar 87% dan status alkohol sebesar 56% .Seluruh data hasil pengukuran dapat disimpan pada database menggunakan Microsoft Access dan ditampilkan pada HMI menggunakan Microsoft Visual Studio serta memperbaharui data yang tersimpan pada NFC.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12