Persepsi Masyarakat dan Pemanfaatan Ruang Publik Kota Jakarta (Studi Kasus: RPTRA Cililitan dan RPTRA Kenanga)

  • Alisa Delmafitri Departemen Geografi, Universitas Indonesia, Depok 16424
  • Hafid Setiadi Departemen Geografi, Universitas Indonesia, Depok 16424
Keywords: Pemanfaatan, persepsi, RPTRA, dan ruang publik.

Abstract

Ruang publik berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan. Salah satu peran ruang publik yaitu membawa individu manusia keluar dari kehidupan privat ke kehidupan sosial. Provinsi DKI Jakarta, sejak tahun 2015, mulai membangun ruang-ruang publik melalui program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan adanya ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di setiap Rukun Warga (RW) se-DKI Jakarta. Namun pada kenyataannya, tidak semua RPTRA dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di sekitarnya. Perbedaan tersebut didasari oleh persepsi atau pandangan masyarakat terhadap RPTRA. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba melihat perbedaan persepsi masyarakat terhadap RPTRA berdasarkan karakteristik lokasi dan sosialnya. Penelitian menggunakan studi kasus dimana RPTRA yang dipilih yaitu RPTRA Cililitan dan RPTRA Kenanga. Metode yang digunakan untuk mengukur persepsi masyarakat yaitu menggunakan kuesioner dengan skala likert. Hasilnya, perbedaan karakteristik lokasi dan sosial memengaruhi persepsi yang terbentuk. Perbedaan persepsi diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan ruang publik oleh masyarakat. Kesamaan dari kedua lokasi tersebut adalah pemanfaatan RPTRA sebagai tempat bermain bagi anak, tempat berolahraga, dan penghubung program pemerintah dengan masyarakat. Namun, RPTRA yang berada di wilayah homogen juga dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul masyarakat, sedangkan yang berada di wilayah heterogen juga dimanfaatkan untuk tempat beristirahat.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12