Share Location dan Penyajian Basis Data Geospasial pada Mapping Studi Inventori Tuberkulosis di Kabupaten Karanganyar

  • Doni Lasut Balitbangkes RI
  • Asep Hermawan Balitbangkes RI

Abstract

Mapping Studi inventori TB (tuberculosis) di Kabupaten Karanganyar adalah bagian dari sampel nasional namun demikian dengan penentuan klaster kabupaten sehingga seluruh fasyankes yang melayani TB di wilayah tersebut dilakukan pendataan. Diperkirakan fasyankes-fasyankes bukan DOTS (Direct Observation Therapy Strategy) penyebab under-reporting. Hal ini karena fasyankes bukan DOTS tidak melakukan pelaporan ke SITT (Sistem Informasi TB Terpadu). Metode penelitian dengan desain cross sectional, populasi seluruh fasyankes dan sampel penelitian total populasi. Pengumpulan data dengan inklusi fasyankes eligible adalah fasyankes yang dalam 3 bulan terakhir setidaknya mendiagnosa dan atau melayani TB setidaknya 1 pasien untuk kemudian dianalisis, dan selanjutnya dilakukan pemetaan dengan penentuan koordinat menggunakan smartphone GPS (Global Positioning System) menjadi basisdata geospasial yang divisualkan dengan webmap. Hasil menunjukkan semua jenis fasyankes didapatkan fasyankes eligible, proporsi terbesar adalah puskesmas yakni 100%, diikuti rumah
sakit 75%, klinik 9,6% dan DPM (Dokter Praktek Mandiri) 7,4%. Distribusi merata secara keruangan menunjukkan masih ada beberapa fasyankes bukan DOTS sehingga notifikasi kasus TB under-reporting. Gambaran tersebut juga menunjukkan masih tingginya ancaman penyakit TB yang terjadi di Kabupaten Karanganyar. Sebagai kesimpulan masih didapatkan kasus under-reporting, sehingga perlunya jejaring yang melibatkan seluruh fasyankes terutama rumah sakit swasta, klinik dan DPM yang terintegrasi ke dalam sistem informasi survailans kesehatan daerah.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-09-14