Studi Proses Austempering dan Tempering Baja AISI 1095 Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan

  • Slamet Sutjipto Politeknik Negeri Bandung

Abstract

Baja AISI 1095 untuk komponen kendaraan seperti baut, gear, pulli dan beberapa komponen lainnya, memiliki mampu keras dan ketahanan aus yang baik. Sifat mekanik ini dapat di tingkatkan dilakukan melaluhi proses perlakuan panas seperti hardening, austempering, dan tempering. Proses hardening adalah proses pemanasan pada suhu austenisasi (γ) dilanjutkan pendinginan cepat dengan media air sehingga austenit akan bertransformasi martensite (M). Pemanasan austempering pada suhu austenisasi disertai pendinginan cepat (quenching) mengggunakan media garam cair pada temperatur antara 200oC s.d 400oC atau di atas martensite start (Ms) sehingga austenite bertransformasi menjadi bainite. Proses tempering adalah proses pemanasan kembali hasil pengerasan baja (hardening) untuk menghasilkan sifat mekanik baru. Komparasi kekerasan hasil annealing, pendinginan cepat (quenching) menujukkan 26,4 HRC dengan struktur mikro austenit dan perlit sedangkan hasil pendinginan cepat memiliki kekerasan 68,6 HRC dengan sturuk mikro austenit sisa dan maertensite. Austempering 350oC (53,4HRC); 400oC(49,8 HRC); 450oC(44,4 HRC); 500oC(43,5 HRC). Tempering 350oC(55,3 HRC); 400oC(49,5 HRC) 450oC(44,4 HRC); 500oC(43,5 HRC).

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-09-15