Potensi Degradasi Minyak oleh Konsorsium Bakteri dari Sedimen Mangrove BintanWilayah Bintan berpotensi mengalami cemaran limbah minyak karena letaknya yang berbatasan dengan jalur perairan internasional. Bintan juga merupakan wilayah dengan kawasan mangro

  • Nur Fitriah Afianti LIPI Jakarta
  • Deva Febrian LIPI Jakarta

Abstract

Wilayah Bintan berpotensi mengalami cemaran limbah minyak karena letaknya yang berbatasan dengan jalur perairan internasional. Bintan juga merupakan wilayah dengan kawasan mangrove yang tinggi. Ketahanan mangrove terhadap cemaran minyak bumi juga penting untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove. Pada penelitian ini dilakukan studi mengenai kemampuan konsorsium bakteri dari sedimen mangrove Bintan dalam mendegrasi senyawa minyak mentah. Sampel sedimen dari dua jenis mangrove, Rhizopora apiculata (1) dan Xylocarpus granatum (2), diambil dari dua wilayah di Bintan yaitu Lagoi (S) dan Kawal (K). Konsorsium bakteri sedimen mangrove diperkaya dengan menggunakan media mineral dan ALCO (Arabian Light Crude Oil) sebagai sumber karbon secara berulang untuk mendapatkan konsorsium yang stabil. Hasil uji degradasi selama 42 hari menunjukkan bahwa keempat konsorsium bakteri memiliki kemampuan mendegradasi minyak mentah. Urutan penurunan konsentrasi minyak dari paling tinggi berturut-turut ditunjukkan oleh perlakuan S2, S1, K1 dan K2 dengan persentase penurunan TPH adalah 52,9%, 48,4%, 45,7% dan 35,7%. Konsorsium bakteri hidrokarbonoklastik sedimen mangrove Xylocarpus granatum dari daerah Lagoi (S2) menghasilkan persentase degradasi TPH paling tinggi. Pada penelitian ini, tidak terlihat adanya pengaruh jenis mangrove terhadap laju degradasi minyak.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-09-15