Pelaksanaan Pranata Pendidikan di Sekolah Inklusi

  • Fauziah Sri Wahyuni Universitas Pendidikan Indonesia
  • Achmad Hufad Universitas Pendidikan Indonesia
  • Sardin Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Pendidikan sebagai pranata sosial memiliki komponen yang saling berkaitan. Sekolah inklusi sebagai salah satu bentuk pendidikan terpadu perlu untuk dianalisis komponennya agar diketahui optimalisasi penyelenggaraannya. Maka dalam penelitian ini dianalisis pranata pendidikan inklusi dengan mengidentifikasi pelaksanaan lima komponennya berupa tata kelakuan, fungsi sosial, aktor, perilaku berpola, dan sarana prasarana. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan teknik wawancara yang diengkapi observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pranata pendidikan terlaksana pada sekolah ini. Berdasarkan hasil analisis, komponen tata kelakuan terlaksana berlandaskan pada sumber norma tertulis dan tidak tertulis tetapi belum terbentuk peraturan khusus yang mengatur perilaku di sekolah inklusi. Fungsi sosial tercermin dalam visi, misi, dan program sekolah. Pemegang peran di sekolah ini adalah pimpinan yayasan, struktural sekolah, guru pembimbing khusus, guru mata pelajaran, siswa, dan orangtua. Namun untuk tim ahli inklusi belum dimiliki sehingga pelaksanaan perannya berbasis pada pengalaman dan analisis internal. Perilaku berpola dari aktor di sekolah ini masih belum optimal dilaksanakan, maka dibutuhkan pembinaan khusus agar masingmasing aktor dapat berperan sesuai fungsinya. Sedangkan dari sarana dan prasarana masih belum optimal tersedia dan pemenuhannya dilakukan secara bertahap. Secara umum komponen tersebut terlaksana, meskipun masih dibutuhkan optimalisasi salah satunya dengan proses pendampingan terutama dari pihak dinas pendidikan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-09-17