Studi Kelayakan dari Penggunaan Mesin Pengkondisi Udara Jenis Absorption Chiller pada Gedung di Negara Beriklim Tropis

  • Luga Martin Teknik Refrigerasi & Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung, Bandung, Indonesia
Keywords: absorption chiller, generator listrik, panas buang, energi

Abstract

Salah satu jenis mesin pengkondisi udara yang digunakan di gedung dapat menggunakan sistem absorption chiller, dimana sistem ini memiliki absorber, generator dan pompa untuk menyirkulasikan larutan fluida kerja. Jika dibandingkan dengan sistem kompresi uap, absorption chiller memiliki COP atau unjuk kerja yang sangat kecil, yaitu sekitar 0,7, sedangkan sistem kompresi uap dapat mencapai 5. Akan tetapi, absorption chiller menjadi menarik untuk diteliti karena sumber energi utamanya adalah panas, dimana sumbernya dapat diperoleh dari buangan sistem lain. Pada penelitian kali ini, dilakukan suatu pengujian kinerja absorption chiller dengan metoda penggabungan antara mesin generator listrik (gen-set) dan absorption chiller. Metoda penggabungan tersebut adalah dengan menambahkan alat penukar kalor di saluran exhaust (knalpot) gen-set, dimana panas buangnya kemudian dimanfaatkan sebagai sumber energi utama untuk menjalankan absorption chiller. Dengan sistem pemanfaatan panas buang ini, satu sumber energi input (bahan bakar gen-set) akan memberikan dua energi output, yaitu energi listrik dan energi pendinginan. Jika ditinjau dari sisi penggunaan energinya, effisisensi gen-set meningkat dari 23% menjadi 60% dan kapasitas pendinginan yang diperoleh adalah 200 Watt. Dengan memperhitungkan tarif dasar listrik yang berlaku, maka penghematan biaya dari 200 Watt selama setahun adalah Rp 651.600; serta penurunan emisi karbon akibat penggunaan listrik selama setahun adalah 32,640 kg CO2.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2011-11-17