KAJI EKSPERIMENTAL MESIN REFRIGERASI UNIT KECIL YANG DILENGKAPI DENGAN SECONDARY REFRIGERANT

  • Triaji Pangripto Pramudantoro Jurusan Teknik Refrigerasi & Tata Udara Politeknik Negeri Bandung
  • Tri Agung Rohmat Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Program Pasca sarjana Teknik Mesin, FT-UGM Jalan Grafika No. 2 Yogyakarta
  • Prajitno Prajitno Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Program Pasca sarjana Teknik Mesin, FT-UGM Jalan Grafika No. 2 Yogyakarta
Keywords: secondary refrigerant, freezer box, unit kecil, konsumsi energi

Abstract

Sistem refrigerasi unit kecil, dengan kapasitas kompresor di bawah 1/2 (setengah) HP, umum digunakan pada warung kecil atau toko penjual es krim atau penyimpan produk/makanan beku. Sistem tersebut umumnya menggunakan sistem refrigerasi primary refrigerant dimana terjadi kontak langsung antara evaporator dengan produk. Kekurangan dari sistem ini adalah mudah terjadinya perubahan temperatur pada frezer box akibat beban pendinginan dari luar atau lingkungan. Pada penelitian ini akan dikaji sistem refrigerasi tanpa secondary refrigerant dan dengan secondary refrigerant menggunakan campuran propylene glycol dan air. Sistem refrigerasi dengan menggunakan secondary refrigerant umum digunakan pada unit yang besar,seperti pada pembuatan es balok. Penggunaan secondary refrigerant diharapkan akan mampumempertahankan temperatur freezer box lebih lama dibanding dengan sistem yang tanpa secondaryrefrigerant. Kemampuan mempertahankan temperatur freezer box lebih lama mengakibatkan konsumsienergi listrik akan lebih kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan konsumsienergi listrik antara tanpa dan dengan secondary refrigerant. Berdasarkan pengujian menunjukkan bahwagradient kenaikan temperatur freezer box terhadap waktu (dT/dt) untuk sistem tanpa secondary refrigerantlebih besar yaitu: 0,049301 oC/menit dibandingkan dengan yang menggunakan secondary refrigerant, yaitu:0,042902 oC/menit. Hasil perhitungan konsumsi energi listrik terlihat pada pengujian selama satu periodamesin berjalan yaitu pada sistem refrigerasi tanpa secondary refrigerant konsumsi energi listrik setiap jamsebesar 0,270 kWh, sedangkan konsumsi energi listrik pada sistem refrigerasi dengan secondary refrigerantsebesar 0,2585 kWh. atau dengan kata lain terjadi penghematan setiap jam sebesar 0,0115 kWh /perioda.Hasil kajian dari penelitian ini menunjukkan bahwa mesin refrigerasi dengan secondary refrigerant dapatdigunakan dan dapat menghemat konsumsi energi listrik dibandingkan dengan sistem refrigerasi tanpasecondary refrigerant.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2011-11-17