Perancangan Wet Scrubber Kapasitas 0,72 m3/jam pada Proses Pemurnian Biogas dari Kotoran Sapi

Abstract

Biogas merupakan sumber energi berupa gas alam melewati proses fermentasi dengan kondisi anaerob yang umumnya tersusun atas CH4, CO2, H2, N2, dan H2S. Gas metana sebagai komposisi utama biogas pada umumnya belum optimal diakibatkan oleh komposisi CO 2 yang besar sehingga nilai kalor dapat menurun dan komposisi H2S yang bersifat korosif dapat menimbulkan masalah pada proses pembakaran. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan proses pemurnian demgan metode absorpsi menggunakan wet scrubber dengan memanfaatkan H 2S dan CO2 yang memiliki kelarutan tinggi terhadap air. Wet scrubber melakukan kontak gas dan absorben cair dengan arah yang berlawanan, kemudian biogas yang masuk melalui bawah kolom akan diberi cairan berupa air dari atas kolom sehingga gas CO2 dan H2S akan terlarut oleh air. Perancangan ini dilakukan untuk biogas di Peternakan Sapi, Cigugur Girang dengan komposisi CH4 sebesar 55,5%, CO2 sebesar 43%, N2 sebesar 1%, H2S sebesar 0,16%, dan O2 sebesar 0,34%. Tujuan dari perancangan ini untuk merancang scrubber untuk proses pemurnian biogas, sistem wet melakukan pengujian pengoptimalan komposisi CH4 biogas hasil wet scrubber dengan simulasi menggunakan software Aspen Plus, dan melakukan analisis keekonomian dari perancangan sistem wet scrubber terhadap keuntungan peningkatan kualitas biogas. Pada perancangan menggunakan perhitungan manual untuk dilakukan simulasi menggunakan software Aspen Plus didapatkan dimensi wet scrubber dengan diameter 3,559 m, tinggi kolom 13,897 m, dan laju alir air 6892,49 kmol/jam. Pemurnian menghasilkan komposisi akhir H2S sebesar 3,79 ppm dan komposisi CO2 sebesar 26,77%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-07-31