Perancangan Bioswale sebagai Jalur Hijau Jalan Studi Kasus Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung

  • Annisa Khoerani
  • R. Desutama Rachmat Bugi Prayogo
  • Risna Rismiana Sari

Abstract

Jalur Hijau Jalan (JHJ) merupakan ruang terbuka hijau yang berada di area lingkungan jalan yang dapat berperan sebagai pengendali pencemaran udara khususnya pencemaran dari kendaraan bermotor. Pengendalian pencemaran udara dengan penanaman vegetasi jika tidak dilakukan secara benar akan menyebabkan vegetasi mudah mati, sehingga pemilihan sistem untuk JHJ dibutuhkan agar dapat menjamin keberlangsungan hidup vegetasi yang ditanam. Pembuatan JHJ dengan menerapkan sistem bioswale dapat menjadi solusi yang tepat karena dirancang khusus untuk memanfaatkan limpasan air hujan agar mampu menjaga keberlangsungan hidup vegetasi. Hal ini menyebabkan bioswale dapat memecahkan masalah yang sering timbul paska pembuatan JHJ dan penanaman vegetasi di lingkungan jalan. Perancangan dilakukan dengan menganalisis data curah hujan dari stasiun hujan terdekat untuk mengetahui debit aliran air. Debit aliran air pada lokasi perancangan untuk periode ulang 5 tahun adalah 1,43368 m^3/s sehingga dengan menggunakan Persamaan Manning didapatkan bioswale
berbentuk trapesium dengan lebar total 4 m, kedalaman 0,65 m, kemiringan saluran 3%, dan kemiringan talut 1,5. Penggunaan bioswale juga dapat berperan sebagai media tanam dapat meningkatkan efisiensi pengelola jalan dalam melakukan perawatan rutin terhadap vegetasi yang
ditanam.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-08-19