Kaji Numerik Penggunaan Subcooler LSHX pada Refrigeran R22 dan R290 dengan Variasi Temperatur Evaporasi

  • Hassan Muhammad Sumeru
  • Triaji Pangripto Pramudantoro
  • Rizki Muliawan

Abstract

Refrigeran R22 sudah lama digunakan sebagai fluida kerja pada pengkondisi udara (AC) maupun mesin pendingin (freezer). Namun, kekurangan R22 adalah pada segi lingkungan, karena masih memiliki nilai ODP dan GWP yang masih relatif tinggi. Sehingga, penggunaan R22 sebagai fluida kerja harus dihentikan dan diganti dengan refrigeran yang lebih ramah lingkungan. Salah satu refrigeran pengganti R22 adalah R290. Refrigeran R290 memiliki nilai ODP nol dan nilai GWP yang kecil. Dari sisi tekanan kerja, R290 tidak berbeda jauh dengan R22. Salah satu metode peningkatan sistem refrigerasi dengan menggunakan metode Liquid Suction Heat Exchanger. Di lapangan efektivitas penggunaan LSHX mempengaruhi derajat subcooling. Pada penelitian ini dapat terlihat perbandingan efektivitas penggunaan LSHX pada kinerja sistem refrigerasi dengan memvariasikan derajat subcooling dan superheating yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 K. Selain itu, penelitian
ini memvariasikan temperatur evaporasi 5oC yang mewakili temperatur pengkondisi udara dan temperatur evaporasi -10oC, -20oC, -30oC dan -40oC yang mewakili temperatur freezer. Hasil simulasi menunjukkan setiap kenaikan temperatur superheating dan subcooling sebesar 2 K pada R22 dan R290 membuat nilai temperatur discharge meningkat sebesar 2,44% dan 3,01%, nilai kerja kompresi meningkat sebesar 0,98% dan 1,05%, nilai efek refrigerasi meningkat sebesar 2,53% dan 3,35% dan nilai COPaktual meningkat sebesar 1,51% dan 2,27%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-08-18