Penanganan Jembatan Musi Ampera Pasca Kebakaran

  • Sumargo Sumargo Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung
  • Siswanto Siswanto Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung
Keywords: jembatan musi ampera, kebakaran, fiber reinforced polimer

Abstract

Pada hari minggu tanggal 10 Oktober 2010 terjadi kebakaran pada bagian bawah jembatan pendekat arahPlaju tepatnya di bentang 2 dan 3 dari Jembatan Musi Ampera, Palembang. Api membakar kios berbahankayu yang kemudian menjalar ke kios lain dalam waktu cepat didukung oleh kain dan pakaian menumpuk dibawah jembatan tersebut seolah menjadi bahan bakar. Kebakaran yang terjadi sekitar jam 21:45 tersebut baruberhasil dipadamkan menjelang pergantian hari tanggal 11 Oktober 2010. Akibat temperatur yang tinggi darikebakaran tersebut menyebabkan jembatan retak-retak dan dan selimut beton terkelupas (spaling) bahkan padastruktur box jembatan terjadi lenturan sifnifikan. Hal yang sama terlihat juga pada bagian kantilever jembatan.Pada bagian atas jembatan terlihat railing berdeformasi melengkung akibat suhu tinggi dari kebakaran.Dengan adanya Sea Games pada bulan November 2011, perlu dilakukan perbaikan segera terhadap Jembatanini dan fiber reinforced polimer (FRP) menjadi solusi. Kapasitas lentur balok tanpa FRP adalah 6462 kN-mdan dengan FRP adalah 8081, 7 kN-m sehingga dengan terjadi penambahan kapasitas lentur balok sebesar1619,7 kN-m atau 20%. Kapasitas lentur pilar tanpa FRP adalah 1801,8 kN-m dan dengan FRP adalah 2574.1kN-m, sehingga FRP memberikan penambahan kapasitas lentur pilar sebesar 772.4 kN-m atau 43%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2012-07-11