Kaji Eksperimental Perbandingan Performansi Antara Calcium Chloride Dan Magnesium Chloride Sebagai Refrigeran Sekunder Pada Sistem Brine Cooling

  • Elwan Naoval Hapid Alfana
  • Triaji Pangripto Pramudantoro
  • Arda Rahardja

Abstract

Sistem brine cooling merupakan sistem refrigerasi yang menggunakan sistem pendinginan tidak langsung, proses pendinginannya menggunakan refrigeran primer dan refrigeran sekunder. Refrigeran sekunder merupakan fluida kerja yang tidak berubah fasa saat ditarik kalornya. Perbedaan jenis refrigeran sekunder akan berdampak pada performansi sistem refrigerasi, sehingga perlu dikaji mengenai perbedaan penggunaan jenis refrigeran sekunder. Dengan menguji salah satu aplikasi sistem brine cooling  yaitu mesin pembuat es balok berkapasitas 6 kg, kapasitas kompresor 3/4 PK dengan temperatur evaporasi -30C, refrigeran primer yang digunakan yaitu R404A dan temperatur produk es balok -10C dan dengan kapasitas brine 40 liter bertemperatur -20C kemudian menggunakan dua jenis refrigeran sekunder yang berbeda, yaitu campuran 77% air dan 23% calcium chloride dan 77% air dan 23% magnesium chloride, akan dilakukan pengambilan data untuk mengetahui performansi sistem pendinginan tersebut. Hasil pengujian untuk masing-masing sistem yang menggunakan campuran 77% air dan 23% calcium chloride dan 77% air dan 23% magnesium chloride menunjukkan nilai COPaktual berturut-turut yaitu 1,99 dan 1,96 dengan efisiensi mesin berturut-turut yaitu 56,06% dan 55,19% serta chilling time berturut-turut adalah 135 menit dan 155 menit.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-08-01