Uji Kinerja Biokoagulan Kitin dan Kitosan dalam Jamur Merang pada Air Limbah Laundry

  • Endang Kusumawati
  • Mira Rachmawati Syabila
  • Pipit Febrianti
  • Irwan Hidayatulloh

Abstract

Limbah tidak hanya dihasilkan dari kegiatan industri, namun usaha kecil yang dilakukan masyarakat, salah satu contohnya yaitu usaha laundry. Air limbah laundry memiliki kekeruhan berkisar 58-256 NTU. Air limbah dapat diolah melalui koagulasi menggunakan koagulan. Jamur merang dipilih menjadi bahan baku koagulan alami karena kandungan kitin yang dapat mengikat partikel negatif dengan baik, kitin yang diekstraksi menjadi kitosan dapat mengikat partikel negatif dengan kinerja yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi biokoagulan kitosan dan kitin dari jamur merang, menentukan dosis dan pH optimum, dan melakukkan uji kinerja biokoagulan pada reaktor kontinyu. Kitin dan kitosan didapat dari tahapan deproteinasi dengan NaOH 3,5%, depigmentasi dengan NaOCl 0,315% dan deasetilasi dengan NaOH 50%. Rendemen kitin yang dihasilkan sebesar 16,821% dan rendemen kitosan yang dihasilkan sebesar 6,028%.  Hasil penelitian menunjukkan adanya puncak pada 3429,43 cm-1 menunjukkan adanya amida dan amina (NH) sekunder 1629,85 cm-1 pada kitin, sedangkan kitosan menunjukkan adanya puncak 3450,65 cm-1 akibat tumpang tindih OH dan amina (NH). Dosis optimum kitin dan kitosan yang didapat dari pengujian jar test yaitu 600 ppm dan 650 ppm, dengan pH optimum yang didapat adalah 10 dengan efisiensi penurunan sebesar 88,37% dan 89,06%. Hasil reaktor kontinyu menunjukkan koagulan terbaik adalah kitosan dibandingkan dengan kitin, dengan nilai rata-rata efisiensi 68,09% dan 55,43%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-08-01