Pengaruh Konsentrasi Tepung Kulit Nanas Pada Fermentasi Dengan Metode SHF dan SSF Untuk Menghasilkan Etanol

  • Keryanti Keryanti
  • Hanafiah Herliana
  • Nani Anggraeni
  • Rintis Manfaati

Abstract

Limbah kulit nanas masih memiliki kandungan pati 17.53% (b/b), protein kasar 8.78% (b/b), lemak kasar 1.15% (b/b) dan gula reduksi 13.65% (b/b) sehingga dapat menjadi alternatif bahan baku fermentasi untuk menghasilkan etanol. Produksi etanol dari bahan pati dan selulosa seperti tepung kulit nanas beberapa kali telah dilakukan, namun etanol yang dihasilkan kurang optimal sehingga membutuhkan alternatif proses yang dapat meningkatkan kualitas etanol. Upaya peningkatan produksi etanol dari tepung kulit nanas dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu Separated Hydrolysis and Fermentation (SHF) dan Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi tepung kulit nanas terhadap kadar etanol hasil fermentasi dengan metode SHF dan SSF. Variasi konsentrasi tepung kulit nanas yang digunakan (g/L) yaitu 20, 40, 60 dan 80. Proses fermentasi dilakukan pada reaktor 250 mL selama 96 jam dengan penambahan inokulum Saccharomyces cerevisiae sebanyak 20% (v/v). Pada penelitian ini digunakan enzim selulase sebesar 5% (v/v) dari bahan baku yang telah dilarutkan untuk proses hidrolisis pada metode SSF serta katalis HCl 0.1 N (b/v) pada metode SHF. Pengujian dari hasil penelitian ini analisis kadar glukosa dengan metode DNS dan analisis kadar etanol menggunakan refraktometer serta HPLC. Dari hasil penelitian ini diperoleh kadar etanol tertinggi pada konsentrasi tepung kulit nanas 80 g/L sebesar 7.99% untuk metode SHF dan 13.01% untuk metode SSF.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-08-01