Studi Pemilihan Ketebalan Blade Fiberglass Kincir Angin Tipe Horizontal Untuk Pemompa Air Garam di Kabupaten Indramayu

  • Badruzzaman Badruzzaman Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Indramayu, Indramayu 45252
  • Agus Sifa Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Indramayu, Indramayu 45252
  • Saepul Anwar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Indramayu, Indramayu 45252
Keywords: Ketebalan, Blade, Kincir Angin, Garam, FlowSimulation, Pompa

Abstract

Kabupaten Indramayu merupakan pemasok garam di daerah Jawa Barat setelah Kabupaten Cirebon, namun masih butuh perhatian terhadap ratusan petani garam di Pantura untuk meningkatkan kualitas dan produksi garam mereka, sehingga mampu bersaing dengan produsen lain. Program penerapan teknologi fiberglass pada kincir angin pemompa air garam telah dilakukan petani garam di desa losarang dan muntur, yang mana petani yang telah menggunakan teknologi fiber glass. Tetapi hal ini masih perlu ada penelitian lanjutan terkait dengan kincir angin, salah satunya adalah penentuan ketebalan dan berat blade yang berpengaruh pada putaran. Oleh karena itu, perlu adanya pengujian untuk menentukan kekuatan mekanik pada blade dan pemilihan serat yang sesuai untuk blade kincir angin pemompa air garam, sehingga dapat mengetahui serat fiber yang sesuai untuk blade kincir angin pemompa air garam. Simulasi pembebanan static untuk menentukan kekuatan mekanik (stress, danstrain) pada blade dan flow simulation untuk mengetahui performa kincir angin (Velocity, Force dan Pressure) dengan menggunakan material blade fiberglass, pada ketinggian 4 m, dan potensi angin sebesar 5-9 m/s untuk menggerakkan kincirangin tersebut pada kondisi kecepatan angin maksimal 9 m/s, Ketebalan fiberglass yang dibuat untuk menentukan ketebalan blade, komposisi volume serat 60% serat E-gelas dan 40% volume Epoxy sebagai penguat. Padaha silsimulasi static menunjukkan zona kritis yang terjadi padaketebalan 1-10 mm menunjukkan area tumpuan, nilai Von Mises dan strain semakin tebal (padaketebalan 8mm,9mm,10mm) maka memiliki nilai von mises dan strain lebih kecil dibandingkan nilai von mises dan strain pada ketebalan 1 mm, dan pada hasil simulasi pada kecepatan angin 5 m/s ketebalan 1-10 mm memungkinka nuntuk digunakan dengan hasil gaya yang dihasilkan diatas 5 m/s. Kecepatan yang dihasilkan padaketebalan 1-10 mm pada kecepatan minimum berbanding terbalik, pada ketebalan 1 mm,kecepatan minimum lebih besar dari pada pada ketebalan 10 mm, dan kecepatan maksimum pada ketebalan 1mm lebih kecil dibandingkan hasil kecepatan pada ketebalan 10 mm.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-07-26