ANALISIS PENGARUH PRE-TREATMENT ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

  • Fitria Yulistiani Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung
  • Ayu Ratna Permanasari Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung
  • Iwan Ridwan Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung
  • Aas Nurhasanah Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung
  • Sofia Warda Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Bandung
Keywords: Biogas, eceng gondok, pre-treatment, NaOH, biomassa

Abstract

Penggunaan energi fosil seperti minyak bumi, gas, dan batu bara juga memunculkan isu lingkungan dalam hal emisi CO2 dan pemanasan global. Salah satu upaya untuk memenuhi target bauran energi nasional yang ramah lingkungan dalah penggalakan penggunaan biomassa sebagai sumber energi. Salah satu jenis biomassa yang belum banyak pemanfaatannya adalah eceng gondok. Eceng gondok merupakan gulma yang pertumbuhannya sangat cepat. Eceng gondok ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menjadi biogas. Namun kandungan lignin dan hemiselulosa, pada eceng gondok membuat biomassa ini sulit didegradasi untuk menjadi biogas. Salah satu cara untuk mendegradasi lignin dan hemiselulosa ini adalah pretreatment menggunakan NaOH. Konsentrasi NaOH yang akan digunakan adalah 3% (w/w) dan 4% (w/w) dan proses fermentasi anaerob untuk menghasilkan biogas dibuat dengan rasio 1:1:3,5 (eceng gondok: kotoran sapi: air  pada temperatur ruang. Analisa produk dilakukan untuk menentukan produksi biogas dan nilai TSS dan MLSS, untuk hasil akhirnya. Hasil terbaik diperoleh untuk eceng gondok dengan pre treatment 3% (w/w). NaOH yaitu sebesar 3,77 ml/g (biogas/biomassa), penurunanan nilai TSS dan MLVSS terbesar berturut-turut yaitu 79,55% dan 80,58%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-07-26