Pemodelan Sistem Daring Untuk Optimalisasi Rantai Pasokan Kelapa Di Sulawesi Utara
Abstract
Provinsi Sulawesi Utara memiliki masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian petani yang merupakan sumber ekonomi. Sekitar 70% mata pencaharian dan pendapatan masyarakat berasal dari tanaman perkebunan seperti Kelapa, Cengkeh, Pala, Vanili, Coklat dan lainnya. Sekitar 60% dari seluruh luas tanaman perkebunan yang adalah perkebunan kelapa dilakukan baik dalam perkebunan besar maupun perkebunan kecil. Sulawesi Utara sebagai daerah produksi kelapa dan turunannya tentunya memiliki jumlah petani dan pedagang dalam jumlah yang besar. Perusahaan-perusahaan yang menampung produk berbasis kelapa juga tersedia walaupun dalam jumlah yang tidak begitu banyak. Salah satu permasalahan dalam hal rantai pasokan kelapa dapat dilihat dari 2 sisi, sisi petani dan sisi penggunanya (atau dari pengumpul skala menengah dan besar). Petani merupakan pihak yang selama ini terjebak dalam sistem penjualan dengan cara ijon, sedangkan penggunanya mendapatkan keuntungan yang lumayan besar dari kondisi ini, seperti hasil penelitian Sumarauw (2013). Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dirasakan perlunya memperpendek rantai pasokan bahan pangan dengan menggunakan sistem daring yang dewasa ini umum digunakan oleh para petani.