Perangkat Pemantau Kesehatan Mental Berbasis IOT

  • Khansa Fadhilah Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
  • Albert Stefanus Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
  • Ditto Fauzandhiiya Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
Keywords: IoT, Kesehatan Mental, Kotak Obat, Telemedika

Abstract

Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia mencapai angka 11,6% dari jumlah penduduk, sedangkan di Jakarta mencapai angka 14,1%. Angka yang tinggi sekaligus mengkhawatirkan tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi penderita, bahkan dapat membawa kerugian pula bagi negara. Gangguan jiwa atau gangguan psikologis pada kesehatan mental yang dialami oleh seseorang perlu ditangani melalui bantuan medis. Perangkat Pemantau Kesehatan Mental Berbasis IOT ini bertujuan untuk meminimalisir gangguan pada kesehatan mental dari penderita dan juga untuk mencegah dampak buruk yang akan terjadi apabila penderita lupa meminum obat ataupun jarang mengecek tingkat kesehatan mentalnya. Perangkat ini mampu mengukur suhu tubuh manusia menggunakan sensor DS18B20 dan mendeteksi tegangan pada kulit menggunakan sensor GSR (Galvanic Skin Resistance). Setelah mendapatkan data tersebut kemudian dibandingkan dengan parameter penentu tingkat kesehatan mental yang dikirimkan ke internet oleh NodeMCU menuju aplikasi android yang terkoneksi dengan internet, teknologi ini dapat dikategorikan dalam Telemedika. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini adalah metode eksperimental dan observasi. Hasil simulasi perangkat berupa pengukuran tegangan kulit dan suhu tubuh sekitar 4 dan 36oC menunjukkan pengguna dalam kesehatan mental yang normal. Jadi, disaat suhu tubuh<33oC dan tegangan kulit>6,perangkat akan melakukan pemberian obat secara otomatis, perangkat juga berfungsi sebagai kotak obat pengingat apabila sudah waktunya minum obat yang telah terhubung dengan smartphone.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-10-12