Pembuatan Edible Film Antibakteri Berbahan Dasar Pektin Albedo Semangka, Sagu, dan Ekstrak Bawang Putih

Main Article Content

Fitria Yulistiani
Dianty Rosirda Dewi Kurnia
Miranti Agustina
Yaumi Istiqlaliyah

Abstract

Edible film berbahan dasar pati memiliki kelemahan pada sifat kuat tarik, elastisitas, dan kemampuan antimikroba. Sifat-sifat tersebut dapat ditingkatkan dengan menambahkan pektin, pemlastis, dan aditif. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pembuatan edible film dari pektin albedo semangka dengan penambahan sorbitol dan gliserol sebagai bahan pemlastis, tepung sagu sebagai tambahan sumber pektin, dan ekstrak bawang putih sebagai aditif antimikroba. Variasi yang dilakukan adalah penambahan ekstrak bawang putih (0% ; 2,5% ; 5% ; 7,5% ; 10%) dan jenis pemlastis (gliserol dan sorbitol). Karakteristik yang diamati meliputi kuat tarik, perpanjangan, dan zona hambat bakteri. Edible film dengan karakteristik terbaik yaitu kuat tarik 366,4 kgf/cm2, perpanjangan 35,4%, dan zona hambat bakteri 16,5 mm (metode sumuran) adalah sampel dengan konsentrasi ekstrak bawang putih 10% dan pemlastis gliserol.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Yulistiani, F., Kurnia, D. R. D., Agustina, M., & Istiqlaliyah, Y. (2019). Pembuatan Edible Film Antibakteri Berbahan Dasar Pektin Albedo Semangka, Sagu, dan Ekstrak Bawang Putih. Fluida, 12(1), 29-34. https://doi.org/10.35313/fluida.v12i1.1621
Section
Articles

References

Aceh, Banda, and Siti Saleha. 2013. “Preparation and Characterization Edible Film Packaging from Carrageenan.” In Proceedings of The 3rd Annual International Conference Syiah Kuala University (AIC Unsyiah),.

Anugrahati, N. 2001. Karakterisasi Edible Film Komposit Pektin Albedo Semangka (Citrullus Vulgaris Schard.) Dan Tapioka.
Aslamiah, Triandini M. Melisa, and Doni Rahmat Wicakso. 2014. “Pengambilan Pektin Dari Albedo Semangka Dengan Proses Ekstraksi Asam.” Konversi.

Lembang, E. 2012. Variasi Waktu Dan Suhu Ekstraksi Albedo Semangka (Citrullus Vulgasris Schard) Terhadap Kualitas Permen Jelly.

Permadi, F, Tuti Indah Sari, and Hotman P Manurung. 2008. “Pembuatan Edible Film Dari Kolang Kaling.” Jurnal Teknik Kimia 4(15).

Rachmayanti, P. W. 2015. Karakterisasi Antimicrobial Film Dari Kedelai Dan Tapioka Sebagai Pengemas Makanan.

Sari, N, Sri Wahyu Murni, Harso Pawignyo, and Desi Widyawati. 2013. Pembuatan Edible Film Dari Tepung Jagung (Zea Mays L.) Dan Kitosan.

Sari, R. P, S. T Wulandari, and D. H Wardhani. 2013. “Pengaruh Penambahan Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Karakteristik Edible Film Pati Ganyong (Canna Edulis Kerr.).” Jurnal Teknologi Kimia dan Industri.

Sulchan, Mohammad, and Endang Nur W. 2007. “Keamanan Pangan Kemasan Plastik Sterefoam.” Kedokteran Indonesia 57: 54–59.

Syarifuddin, Ahmad, and Yunianta. 2015. “Characterization of Edible Film from Grapefruit Albedo Pectin and Arrowroot Starch.” Jurnal Pangan dan Agroindustri.

Taufik, M, and Fatma. 2014. Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Gelatin Kulit Kaki Broiler.

Wahyuni, T. 2014. Jenis Sampah Dan Lama Proses Penghancurannya.

Wirawan, Sang Kompiang, Agus Prasetya, and Ernie Ernie. 2012. “PENGARUH PLASTICIZER PADA KARAKTERISTIK EDIBLE FILM DARI PEKTIN.” REAKTOR.

Zubaidah, E, Alfredo Johan Sitompul, and Sagita Sitompul. 2017. “Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Plastisizer Terhadap Sifat Fisik Edible Film Kolang Kaling (Arenga Pinata).” Jurnal Pangan dan Agroindustri 5.