Pengaruh Waktu Proses pada Desalinasi Air Laut dengan Metode Elektrokoagulasi secara Batch

Main Article Content

Rifki Ardiansyah
Triyoga Meiditama Putra
Dian Ratna Suminar
Agustinus Ngatin

Abstract

ABSTRAK


Salah satu upaya untuk menjaga persediaan air yaitu dengan cara menurunkan parameter air laut agar memenuhi parameter air tawar menggunakan metode elektrokoagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu proses elektrokoagulasi terhadap penurunan TDS, kekeruhan, kadar Cl, dan kadar Fe. Selain itu, untuk mengetahui perbandingan antara elektroda Al dan Fe. Air laut diambil dari Pantai Pelabuhan Ratu. Elektroda yang digunakan adalah Al dan Fe dengan ukuran 15x10 cm2. Tegangan yang digunakan yaitu 5 volt atau rapat arus sebesar 0,137 A/dm2 dengan waktu proses 15, 30, 45, dan 60 menit serta volume bahan bakunya 4 Liter. Penelitian dengan waktu proses 30 menit dan proses pengendapan selama satu hari mampu menurunkan kekeruhan hingga 2,28 NTU (55,07%); TDS hingga 1.010 mg/L (3,71%); kadar Cl hingga 271,98 mg/L (3,52%); dan kadar Fe 0,05 mg/L (40,65%). Proses elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminium lebih baik dibandingkan elektroda besi pada waktu proses 30 menit.


 


ABSTRACT


One of the efforts to maintain water supply is by lowering seawater parameters to meet freshwater parameters using the electrocoagulation method. This study aims to study the effect of electrocoagulation process time on the decrease in TDS, turbidity, Cl content, and Fe content. In addition, to determine the comparison between Al and Fe electrodes. Seawater is taken from Pelabuhan Ratu Beach. The electrodes used are Al and Fe with a size of 15x10 cm2. The voltage used is 5 volts or a current density of 0,137 A/dm2 with processing times of 15, 30, 45, and 60 minutes and the volume of the raw material is 4 liters. Research with a processing time of 30 minutes and sedimentation for one day was able to reduce turbidity up to 2,28 NTU (55,07%); TDS up to 1.010 mg/L (3,71%); Cl content up to 271,98 mg/L (3,52%); and Fe content of 0,05 mg/L (40,65%). The electrocoagulation process using aluminum electrodes was better than iron electrodes at a processing time of 30 minutes.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ardiansyah, R., Putra, T. M., Suminar, D. R., & Ngatin, A. (2021). Pengaruh Waktu Proses pada Desalinasi Air Laut dengan Metode Elektrokoagulasi secara Batch. Fluida, 14(2), 65-72. https://doi.org/10.35313/fluida.v14i2.2828
Section
Articles

References

Abubaker, Miada. (2017). Evaluation of Electrocoagulation for Chloride and Ammonium Removal from the Reject Brine Effluent PreTreated by Solval Process. (Electronic Theses and Dissertation), United Arab Emirates University
Amri, I., & Awalsya, F. (2020). Pengolahan limbah cair industri pelapisan logam dengan proses elektrokoagulasi secara kontinyu. Chempublish Journal, 5(1), 15-26.
Arnita, Y., Elystia, S., & Andesgur, I. (2017). Penyisihan Kadar COD dan TSS pada Limbah Cair Pewarnaan Batik Mengunakan Metode Elektrokoagulasi (Doctoral dissertation, Riau University).
Furqon, K. (2008). Daur Ulang Air Limbah Usaha Pencucian Kendaraan Bermotor Dengan Menggunakan Elektrokoagulasi. Universitas Mulawarman Samarinda.
Lasabuda, R. (2013). Pembangunan wilayah pesisir dan lautan dalam perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax, 1(2), 92-101.
Maarif, S. (2011). Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengatasi risiko bencana kekeringan. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 13(2), 65-73.
Masrullita, M., Hakim, L., Nurlaila, R., & Azila, N. 2021. Pengaruh Waktu Dan Kuat Arus Pada Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih Dengan Proses Elektrokoagulasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 10(1), 111-122.
Masthura, M. (2019). Penerapan metode elektrokoagulasi sebagai alternatif pengolah air bersih.
Muliyana, R. (2019). Upaya Penurunan Kadar Logam Berat Air Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Untuk Menghasilkan Air Bersih (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Mulyani, I. M., Prayitno, M. F., & Kusumastuti, E. (2017). Pengaruh Jenis Plat Elektroda pada Proses Elektrokoagulasi untuk Menurunkan Kadar Thorium dalam Limbah Hasil Pengolahan Logam Tanah Jarang. Jurnal Pusat Sains dan Teknologi Akselerator.
Ningsih, E., & Ayunaningsih, M. C. Pengolahan Limbah Industri Farmasi Menggunakan Metode Elektrokoagulasi dengan Elektroda Fe-Fe.
Ramdhan, Muhammad. (2013). Panduan Cara Menghitung Volume Laut Indonesia Menggunakan Data General Bathymetric Chart of the Oceans 30 arc second.
Ridantami, V., Wasito, B., & Prayitno, P. 2017. Pengaruh Tegangan Dan Waktu Pada Pengolahan Limbah Radioaktif Uranium Dan Thorium Dengan Proses Elektrokoagulasi. In Jurnal Forum Nuklir (Vol. 10, No. 2, pp. 102-107).
Suwanto, N., Sudarno, S., Sari, A. A., & Harimawan, H. 2017. Penyisihan Fe, warna, dan kekeruhan pada air gambut menggunakan metode elektrokoagulasi (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Utama, A. (2019, Agustus 5). Jawa 'Kehabisan Air' Tahun 2040: Ratusan Juta Orang Terancam Bencana yang 'Tak Pernah Terbayangkan'. Retrieved from BBC News Indonesia:https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49190635