Dampak Rekayasa Lalu Lintas terhadap Simpang Tidak Bersinyal di Perkotaan Studi Kasus: Simpang Jl. Daeng Moh Ardiwinata – Jl. Jati Serut Kota Cimahi

Main Article Content

Yusmiati Kusuma
Tatang Sumarna
Hendry

Abstract

Salah satu upaya untuk mewujudkan kinerja simpang dan ruas jalan yang baik adalah terpenuhinya kapasitas pada semua simpang dan ruas jalan yang ditandai dengan karakteristik arus yang lancar dan stabil serta tercapainya kecepatan rencana. Salah satu simpang yang dijadikan lokasi penelitian terletak pada simpang tiga tidak bersinyal Jl.Daeng Moh Ardiwinata – Jl.Jati Serut, dimana simpang ini berada pada Kota Cimahi dan merupakan salah satu simpang penghubung menuju ke kota Bandung. Sebelum pandemi, Pemerintah Kota Cimahi telah memberlakukan rekayasa lalu lintas pada simpang ini, namun belum begitu terlihat manfaatnya karena pandemi melanda dan pergerakan kendaraan menjadi terbatas. Pedoman yang digunakan dalam menganalisis simpang tidak bersinyal di daerah perkotaan ini adalah PKJI 2014 untuk mengetahui apakah simpang masih berada dalam kapasitasnya dan dapat melayani dengan baik lalu lintas yang ada di atasnya serta Permenhub KM no.14 tahun 2006. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan tingkat pelayanan simpang dalam memberikan layanan terhadap lalu lintas dalam kondisi normal berada pada nilai 0,86 sedangkan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas berada pada nilai 0,54, dengan demikian rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan kembali dapat meningkatkan salah satu variabel kinerja simpang sebesar 37% dan menjadikan arus pada simpang sangat stabil.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Kusuma, Y., Sumarna, T., & Hendry. (2022). Dampak Rekayasa Lalu Lintas terhadap Simpang Tidak Bersinyal di Perkotaan Studi Kasus: Simpang Jl. Daeng Moh Ardiwinata – Jl. Jati Serut Kota Cimahi. Potensi: Jurnal Sipil Politeknik, 24(2), 100-108. https://doi.org/10.35313/potensi.v24i2.4516
Section
Articles