Fermentasi Jerami sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia

Main Article Content

Yunus Tonapa Sarungu
Agustinus Ngatin
Rony Pasonang Sihombing

Abstract

ABSTRAK


 


Jerami adalah limbah tanaman padi yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Agar jerami tidak mengalami pembusukan, maka dilakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses pengubahan suatu zat dengan bantuan mikroorganisme dengan menghasilkan karbohidrat.  Fermentasi divariasikan dengan waktu 7, 15 dan 21 hari menggunakan probiotik EM4 dan starbio. Rasio perbandingan bahan jerami dan probiotik yaitu 10:1. Dilakukan pengamatan pada hasil fermentasi untuk kandungan protein, karbohidrat sederhana, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jerami hasil fementasi berwarna cokelat, kadar protein dan glukosa meningkat. Kadar protein dengan penambahan probiotik EM4 naik dari 5,775% menjadi 18,06% dan penambahan starbio menaikkan kadar protein menjadi 14,07%. Fermentasi jerami dengan penambahan EM4 lebih efektif daripada starbio. Waktu fermentasi yang paling efektif adalah 15 hari.


 


Kata kunci: Jerami, fermentasi, probiotik, EM4, starbio


 


ABSTRACT


 


Straw is rice crop waste which can be used as animal feed materials. To avoid straw to decay, the fermentation process is carried out. Fermentation is the process of changing a substance with the help of microorganisms to produce carbohydrates. Fermentation was varied for 7, 15 and 21 days using EM4 and starbio probiotics. The ratio of straw and probiotic is 10: 1. The results of fermentation were observed for protein, simple carbohydrates, and water content. The results showed that fermentation resulted in brown colour and icreases of protein and glucose levels. Protein levels with the addition of EM4 probiotics increase from 5.775% to 18.06% and addition of starbio increases the protein levels to 14.07%. Straw fermentation with the addition of EM4 is more effective than starbio. The most effective fermentation time is 15 days.


 


Keywords: Straw, fermentation, probiotics, EM4, starbio,

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Sarungu, Y. T., Ngatin, A., & Sihombing, R. P. (2020). Fermentasi Jerami sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia. Fluida, 13(1), 24-29. https://doi.org/10.35313/fluida.v13i1.1852
Section
Articles
Author Biography

Yunus Tonapa Sarungu, Politeknik Negeri Bandung

Jurusan Teknik Kimia

References

Fazriyanti, N. 2015. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Madu dan Lama Fermentasi Terhadap PH, Total Asam, Gula Reduksi Dan Potensi Antibakteri Kefir Air Leri. (skripsi)
Meriatna, Suryati, dan Aulia F. 2019. Pengaruh Waktu Fermentasi Dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) Pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dari Limbah Buah-Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 7(1): 13.
Peripolli, V. 2016. Nutritional Value of Baled Rice Straw for Ruminant Feed. Revista Brasileira de Zootecnia 45(7): 392–99.
Suningsih, N., Ibrahim W., Lianrdris O., dan Yulianti R., 2019. Kualitas Fisik Dan Nutrisi Jerami Padi Fermentasi Pada Berbagai Penambahan Starter. Jurnal Sains Peternakan Indonesia: 191–200.
Sri P, Ella S, and Gian PA. 2013. Profil protein dan asam amino keong ipong-ipong (Fasciolaria Salmo) pada pengolahan yang berbeda. Jurnal Gizi dan Pangan 8(1): 77.
Rhofita, Erry I, dan Liliek C. 2019. Pemanfaatan Limbah Jerami Padi Di Desa Garon Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. JIPEMAS: Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat 2(2): 120.
Rosinta, BS, Iswandi A, dan Sri D., 2017. Pemanfaatan Jerami Sebagai Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza Sativa). Buletin Tanah dan Lahan 1(1): 100–108.
Sitorus, T. 2004. Peningkatan Nilai Nutrisi Jerami Padi Dengan Fermentasi Ragi Isi Rumen. VISI 2(12): 144-154.
Supriyatna, A. 2017. Peningkatan Nutrisi Jerami Padi Melalui Fermentasi Dengan Menggunakan Konsorsium Jamur Phanerochaete Chrysosporium Dan Aspergillus Niger. Jurnal Istek (1): 117–23.
Yanuartono, Hary P, Soedarmanto I, dan Alfarisa N. 2017. Potensi Jerami Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Ilmu-Ilmu peternakan 27(1): 40–62.